Sekian lama menapak jejak jejak kehidupan,
Compang camping dan lusuh kini,
Kulitku hitam lekat, terbakar dosa di perjalanan,
Jari-jariku mengapal, keras, mengarit semak duri,
Tubuhku kurus, dimakan keji,
Bajuku kotor dan kusut di sana sini,
Compang camping dan lusuh kini,
Kulitku hitam lekat, terbakar dosa di perjalanan,
Jari-jariku mengapal, keras, mengarit semak duri,
Tubuhku kurus, dimakan keji,
Bajuku kotor dan kusut di sana sini,
Adakah ujung jalan di depan, atau satu langkah lagi,
Akhir dari langkah perjalanan ini?
Aduhai malunya menyelesaikan perjalanan compang camping begini,
Adakah di balik bukit sana,
Sungai tempatku bisa menciduk air, mandi, membersihkan diri,
Mungkinkah setelah tikungan itu,
Pasar tuk bisa kucari pakaian bersih pembungkus diri,
Compang camping aku mengarungi perjalanan,
Jatuh, jatuh, terjerembab bahkan dalam lubang yang sama,
Tak mulus cerita yang tergores dalam buku perjalananku nanti,
Penuh kegagalan dan hal memalukan di sana sini,
Compang camping dan lusuh kini,
Sudikah Tuanku menyambutku dengan berbunga hati,
Malu aku, gagal sebagai abdi yang terpercaya,
Yang bisa mengarungi gurun sahara dan menerjang samudera antartika,
Ingin berhenti,
Tapi apakah aku akan mengubur diri dalam lusuh begini,
Aku ingin masuk keranda dan liang kubur dengan berseri,
Dengan bayang-bayang wajah cerah hangat Tuanku, yang kan kujumpai,
Adakah di ujung jalan ini akhir perjalanan ini ??
Jika benar, sisa langkah ini kutakkan berhenti meratapi dan menyiapkan diri,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar